Sudah lama sekali rasanya tidak menulis, saya hanya ingin mengshare sedikit pandangan saya akhir-akhir ini, sudah banyak hal yang telah saya lihat dan amati dalam beberapa waktu ini. Karena terlalu banyaknya hingga tak terasa bulan ramadhan bulan yang penuh dengan berkah ini akan segera berakhir, hanya menunggu beberapa hari saja kita akan bertemu dengan idul fitri, bulan kemenangan. Tapi benar kah kita benar benar menang atau saja kita yang merasa menang sendiri ?
Banyak hal yang saya amati di bulan ini, mulai dari masih kurang sabarnya kita di lampu merah, masih gampangnya kita menyakiti perasaan orang lain, dan masih gampangnya kita menjadi seorang raja disaat teman kita yang lain sedang susah memperjuangkan sebuah kesuksesan bersama, lalu dengan gampangnya berkata semua itu sukses karena kita padahal dalam keadaan nyatanya kita hanya menjadi orang yang paling besar tertawanya ketika melihat teman kita sedang bekerja.
Tapi ini semua bukan hanya tentang yang saya katakan di paragraf diatas, tapi ini tentang saya, saya merasakan sedikit adanya pergeseran nilai yang ditemui disekitar saya dan kita. kemudian dari pergeseran itu, anehnya saya mulai menyadarinya ketika sedang berdiskusi ringan dengan teman lama saya. saat berdiskusi saya hanya bisa diam dan ga bisa berbicara banyak, saya hanya bisa mengiya kan apa katanya karna memang apa yang ia katakan benar, bahkan yang dikatakannya pun saya sendiri juga melakukannya bahkan saya menikmati apa yang saya puja-pujii itu.
Memanng terkadang diskusi ringan ini lah yang mampu membuat kita sadar kembali, mengingatkan siapa kita, dan bagaimana harusnya kita bersikap. saya pun menyadari, akhir akhir ini saya terlalu senang menjadi langit yang lupa dimana saya harusnya berada, lupa bagaimana peran saya yang seharusnya saya ambil, bukan asik dengan diri sendiri begitu saja, lupa bahwa masih banyak diluar sana yang tidak seberuntung saya sekarang.
Pada akhirnya saya menyadari, bulan ramadhan ini telah saya rasakan 20 kali, begitu juga dengan idul fitrinya, tapi apakah setelah melewati 20 kali ramadhan dan idul fitri saya hanya menjadi pribadi yang kemarin kemarin lagi ? sudahkan saya mengintropeksi diri ini agar menjadi titik balik di diri saya ? sudah berhasil kah saya melakukannya ? oh ternyata, masih terlalu banyak amarah yang saya keluarkan, masih banyak saya menyakiti perasaan orang lain, masih terlalu banyak saya kurang bersyukur di setiap keadaan yang saya alami. yang menjadikan ini seolah olah lantas ini hanya bulan yg menjeadi seremonial begitu saja di praktiknya.
Momen ramadhan yang ke 21 ini lah yang menjadi harapan saya, menjadi pribadi yang benar benar baru dan bersih, bukan hanya menjadi pribadi yang bersih dengan sebuah embel embel kosong saja. menjadi pribadi yang benar benar bisa jadi panutan baik, yang bisa jadi contoh dari gaya bicaranya, sabarnya dan lain sebagainya. jadi, masih ingin menjadi pribadi yang biasa saja gung ?